Kamis, 21 April 2011

Pameran dan Pentas Seni TPA


Kunjungi Acara kami
  • Pentas Kreaktifitas Seni TPA.
  • Fashion Show ( Peragaan Busana Muslim )
  • Pameran Karya Santri-santri TPA
  • Wisata Musium PG Gondang.
  • Muter-muter Pabrik Naik Kereta Lokomotif
Ahad 1 April 2011
di Agro Wisata Gondang Baru
dari jam 07.00- jam 11.00 wib

Syarat jadi Peserta.

A. Pentas

Pentas adalah pertunjukan panggung oleh santri dengan tema bebas dan jumlah peserta bebas dan Menghibur.

Satu TPA hanya boleh mendaftar satu pentas

Ustad atau santri yang mempunyai bakat apapun bisa ditampilkan.

B. Fashion Show

Fashion show adalah pameran busana muslim baik santriwan atau santriwati yang akan dipamerkan dipanggung.

Setiap TPA mengirimkan maksimal 2 (dua) orang peserta.

dengan kriteria penilaian sebagai berikut

1. Kesopanan

2. Keserasian

3. Gaya

C. Stand Pameran

1. Memamerkan hasil kreatifitas santri yang telah jadi dan pajangan

2. Mencontohkan cara membuat kepada pengunjung dengan maksud berbagi ilmu

Pendaftaran

Pendaftaran Paling lambat tanggal 29 April 2011 melalui SMS

Ustazdah Handa ( 085293465253).

Sabtu, 19 Maret 2011

Cerita Islam ( Si Belang, Si Botak, dan Si Buta )

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda (yang artinya), "Sesungguhnya ada tiga orang dari Bani Israil yang belang, botak, dan buta. Allah bermaksud menguji mereka, maka Allah mengutus malaikat kepada mereka.


Malaikat itu datang kepada Si Belang dan bertanya, 'Apakah sesuatu yang paling engkau inginkan?'
Si Belang menjawab, 'Saya menginginkan paras yang tampan dan kulit yang bagus serta hilangnya penyakit yang menjadikan orang-orang jijik kepadaku.'
Maka, malaikat itu lantas mengusap Si Belang. Seketika itu hilanglah penyakit yang menjijikkan itu serta ia diberi paras yang tampan dan kulit yang bagus.
Malaikat itu bertanya lagi, 'Harta apakah yang paling engkau senangi?'
Si Belang menjawab, 'Unta (atau ia mengatakan sapi).'
Kemudian, ia diberi unta yang bunting sepuluh bulan, dan malaikat tadi berkata, 'Semoga Allah memberi berkah dan rahmat atas apa yang engkau terima.

Kemudian, malaikat itu datang kepada Si Botak dan bertanya, 'Apakah sesuatu yang paling engkau inginkan?'
Si Botak menjawab, 'Rambut yang rapi dan hilangnya penyakit yang menjadikan orang-orang jijik kepadaku ini.'
Malaikat lantas mengusap Si Botak dan seketika hilanglah penyakit dan tumbuh rambut yang rapi sebagai gantinya.
Malaikat itu bertanya lagi, 'Harta apakah yang paling engkau senangi?'
Si Botak menjawab, 'Sapi.' Kemudian ia diberi sapi yang sedang bunting, dan malaikat tadi berkata, ''Semoga Allah memberi berkah dan rahmat atas apa yang engkau terima.'

Kemudian, malaikat itu datang kepada Si Buta dan bertanya, 'Apakah sesuatu yang paling engkau inginkan?'
Si Buta menjawab, 'Allah mengembalikan penglihatanku sehingga aku dapat melihat orang-orang. Malaikat lantas mengusap Si Buta dan Allah mengembalikan penglihatannya.
Malaikat itu bertanya lagi, 'Harta apakah yang paling engkau senangi?'
Si Buta menjawab, 'Kambing.' Kemudian, ia diberi kambing yang sedang bunting.

Lama kelamaan unta, sapi, kambing yang telah diberikan kepada ketiga orang tersebut berkembang biak, dan unta tersebut memenuhi satu lapangan, begitu pula sapi dan kambing. Pada suatu waktu malaikat datang kepada Si Belang dan menyamar sebagai orang yang berpenyakit belang seperti keadaan Si Belang pada awalnya sambil berkata, 'Saya adalah seorang miskin dan telah kehabisan bekal di tengah perjalanan ini, dan sampai hari ini tidak ada harapanku kecuali hanya kepada Allah, kemudian kepadamu. Saya benar-benar meminta pertolongan kepadamu dengan menyebut Dzat yang telah memberi engkau paras yang tampan dan kulit yang halus serta harta kekayaan, saya meminta kepadamu seekor unta untuk bekal melanjutkan perjalanan saya.'
Si Belang menjawab, 'Hak-hak yang harus saya berikan masih banyak dan saya tidak bisa memberi bekal apa-apa.'
Malaikat itu berkata, 'Kalau tidak salah saya pernah kenal denganmu, bukankah kamu dulu orang yang mempunyai sakit belang dan orang-orang jijik kepadamu, dan bukankah kamu dulu orang yang miskin, lalu Allah memberi rahmat kepadamu?'
Si Belang berkata, 'Sesungguhnya saya mempunyai harta kekayaan ini dari nenek moyang.'
Malaikat berkata, 'Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaanmu semula.'

Kemudian, malaikat datang kepada Si Botak dengan menyerupai orang yang berpenyakit botak seperti keadaan Si Botak waktu itu, dan berkata seperti apa yang dikatakannya kepada Si Belang. Si Botak juga menjawab seperti Si Belang, kemudian malaikat itu berkata, 'Jika kamu berdusta, semoga Allah mengembalikanmu seperti keadaanmu semula.'

Malaikat melanjutkan perjalanannya ke tempat Si Buta dengan menyerupai orang yang buta seperti keadaan Si Buta waktu itu, dan berkata, 'Saya adalah orang yang miskin, saya telah kehabisan bekal di tengah-tengah perjalanan ini dan tidak ada lagi harapanku kecuali kepada Allah, kemudian kepadamu. Saya benar-benar minta pertolongan kepadamu dengan menyebut Dzat yang telah mengembalikan penglihatanmu, yaitu saya meminta satu ekor kambing untuk bekal di dalam melanjutkan perjalanan saya.'
Si Buta menjawab, 'Saya dulu adalah orang buta, kemudian Allah mengembalikan penglihatan saya, dan dulu saya orang miskin, kemudian Allah memberi kekayaan seperti ini. Maka, ambillah apa yang kamu inginkan. Demi Allah, sekarang saya tidak akan memberatkan sesuatu kepadamu yang kamu ambil karena Allah.'
Malaikat itu berkata, 'Peliharalah harta kekayaanmu, sebenarnya kamu hanyalah diuji dan Allah benar-benar ridha terhadap kamu dan Allah telah memurkai kepada kedua kawanmu'." (HR Bukhari dan Muslim).

Kamis, 03 Maret 2011

Lomba Membaca & Menulis Iqro' , Mewarnai & kaligrafi


Assalamu’laikum …. Adek - adek
PPAM ada lomba lo…. Ikut ya…
Lomba antara lain :

Kelas TKA
1. Lomba membaca & menulis Iqro’ jilid 1- 3
2. Lomba Mewarnai Gambar.

Kelas TPA
1. Lomba membaca & menulis Iqro’ jilid 4 - 6
2. Lomba menggambar kaligrafi.

Hari dan Taggalnya
Ahad / 13 Maret 2011

Pukul :
08.30 wib.—Selesai.

Tempat :
TPA Al-Muttaqin Sabrangkali, Prawatan

Keterangan :
- Membayar pendaftaran per santri Rp. 1.000,-
- Alat tulis , Meja Membawa sendiri.
- Tema Kaligrafi Asmaulhusnah, mewarnai Pemandangan
- Lomba Membaca dan menulis kelas TKA Iqro’ 1-3 , TPA Iqro’ 4-6
- TKA maksimal kelas 2 SD
- TPA kelas 3 SD keatas.

INFO HUB

Ustad Hakim —> TPA Al-Muttaqin Sabrangkali, Prawatan. (0856 2586 260 )

Ustad Hanan —> TPA Al-Mubarok KarangAsem, Plawikan. (0857 2920 9016 )

Ustad Dhohir—> TPA Nurul Huda Srowot, Bakung. (08564 2225 921)

Ustad Narno —> TPA Irama GondangAlas, Domplongan. ( 08564 3757 491 )



Selasa, 01 Februari 2011

Jilbab Syar’i dan Jilbab Funky


Jilbab Syar’i dan Jilbab Funky

Ditulis oleh khilafahislamiyah di/pada Mei 17, 2007

Sesungguhnya agama Islam memerintahkan setiap orang muslim agar mencintai saudaranya bagaikan mencintai dirinya sen- diri, kemudian menghindari mereka dari keburukan sebagaimana ia menghindarkan diri daripadanya, nasehat menasehati demi men- ta’ati kebenaran yang telah didatangkan dari Allah dan Rasul-Nya, baik itu berupa perintah maupun larangan, dengan hati rela mematuhinya.

Di saat agama Islam tiba dan kaum Jahiliyah membenci bayi perempuan, bahkan tega buah hati sendiri dikubur hidup-hidup, tidak memberikan harta warisan kepada wanita, terkadang mem- pusakai wanita bagaikan harta yang lain dengan jalan paksa.

Maka Allah serta Rasul-Nya melarang perbuatan keji ter- sebut, menjaga dan mengangkat derajat wanita bagaikan mutiara berharga, dengan memberikan hak-haknya sebagaimana agama menghormati dan memberikan hak-haknya kepada seorang lelaki.

Demi kesucian masyarakat serta demi keutuhan dan kehor- matan seorang muslimah dari kemaksiatan dan dari kecerobohan orang jahil, maka Islam menganjurkan perkawinan dan mengharam- kan perbuatan zina. Maka demi kesucian dan keutuhan, Allah Maha Penyayang memerintahkan para muslimah agar mengenakan hijab (jilbab), supaya berada di sisi Allah, dan ditempat sejauh mungkin dari perbuatan keji yang dapat menimpa pada diri kaum muslimah.

Simak baik-baik ayat Al Qur’an ini : “Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan pehiasaannya kecuali yang biasa nampak dari pandangan. Dan hen- daklah mereka menutupkan kainkerudung ke dadanya, dan jangan- lah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau keapda ayah mereka, atau putra-putra mereka, atau saudara- saudara mereka, atau putra-putra suami mereka, atau wanita- wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan- pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap� kaum wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat kaum wanita. dan janganlah mereka memukul kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung“. (Qs An Nur : 31)

Bagaimana jilbab yang dimaksud dalam ayat diatas,� setidaknya harus memenuhi syarat-syarat hijab atau jilbab sebagai berikut� dan inilah jilbab yang syar’i dan benar :

  1. Menutupi seluruh tubuh, sebagaimana yang difirmankan Allah, “Hendaklah mereka itu mengeluarkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka“. (Qs Al Ahzab : 59)

  2. Maksud daripada berhijab adalah� untuk menutup tubuh wanita dari pandangan laki-laki. Jadi, bukan yang tipis, yang pendek, yang ketat, tau berkelir serupa dengan kulit, mau- pun yang bercorak dan yang bersifat mengundang penglihat- an laki-laki.

  3. Harus yang longgar, sehingga tidak menampakkan tempat- tempat yang menarik pada anggota tubuh.

  4. Tidak diberi wangi-wangian, hal ini telah diperingatkan oleh Rasulullah saw : “Sesungguhnya seorang wanita yang memakai wangi- wangian kemudian melewati kaum (laki-laki) bermak- sud agar mereka mencium aromanya, maka ia telah melakuk- an perbuatan zina“. (HR Tirmidzi)

  5. Pakaian wanita tidak boleh menyerupai laki-laki, “Nabi saw melaknat laki-laki yang mengenakan pakaian wanita, dan seorang wanita yang mengenakan pakaian laki-laki“. (HR Abu Dawud dan An Nasai).

  6. Tidak menyerupai pakaian orang kafir, “Siapa yang meniru suatu kaum, maka ia berarti dari golongan mereka“. (HR Ahmad)

  7. Berpakaian tanpa bermaksud supaya dikenal, baik itu dengan mengenakan pakaian yang berharga mahal maupun yang mu- rah, jika niatnya untuk dibanggakan karena harganya atau- pun yang kumal jika bermaksud agar dikenal sebagai orang yang ta’at (riya’). “Siapa yang mengenakan pakaian tersohor (bermaksud supaya dikenal) di dunia, maka Allah akan mem- berinya pakaian hina di hari Kiamat, lalu dinyalakan apa pada pakaian tersebut.” (HR Abu Dawud)

Sungguh fenomena jilbab pada saat sekarang, membuat kita di satu sisi patut bersyukur, wanita sudah tidak malu lagi untuk berjilbab di manapun tempatnya sehingga jilbab benar-benar telah membudaya di masyarakat dan dianggap sesuatu yang lumrah.Namun di sisi lain jilbab yang sesungguhnya harus memenuhi prasyarat jilbab syar’i sebagaiman tersebut di atas seakan telah berubah fungsi dan ajaran, banyak sekali dan telah� bertebaran dimana-mana jilbab yang bukan lagi syar’i tapi lebih terkesan trendy dan mode atau lebih dikenal dengan jilbab funky yang kebanyakan dari semua itu adalah menyimpang dari syarat-syarat syara’ jilbab yang sebenarnya.

Diantara penyimpangan-penyimpangannya� yang ada, antara lain :

  1. Tidak ditutupnya seluruh bagian tubuh. Seperti yang biasa dan di anggap sepele yaitu terbukanya bagian kaki bawah, atau bagian dada karena jilbab diikatkan ke leher, atau yang lagi trendy,� remaja putri� memakai jilbab tapi lengan pakaiannya digulung atau dibuka hingga ke siku mereka.

  2. Sering ditemui adanya perempuan yang berjilbab dengan pakaian ketat, pakaian yang berkaos, ataupun menggunakan pakaian yang tipis, sehingga walaupun perempuan tersebut telah menggunakan jilbab, tapi lekuk-lekuk tubuh mereka dapat diamati dengan jelas.

  3. Didapati perempuan yang berjilbab dengan menggunakan celana panjang bahkan terkadang memakai celana jeans. Yang perlu ditekankan dan telah diketahui dengan jelas bahwa celana jeans bukanlah pakaian syar’i untuk kaum muslimin, apalagi wanita.�

  4. Banyak wanita muslimah di sekitar kita yang memakai jilbab bersifat temporer yaitu jilbab dipakai hanya pada saat tertentu atau pada kegiatan tertentu, kendurian, acara pengajian kampung dsb, setelah itu jilbab dicopot dan yang ada kebanyakan jilbab tersebut sekedar mampir alias tidak sampai menutup rambut atau menutup kepala.

Terkadang, kalau ditanyakan kepada mereka, mengapa kalian berbuat (melakukan) yang demikian, tidak memakai jilbab yang syar’i, padahal telah mengetahui bagaimana jilbab yang syar’i, sering didapati jawaban, “Yaa, pengen aja “, atau “Belum siap “, atau “Mendingan begini daripada tidak memakai jilbab sama sekali “, atau ” Jilbab itu khan tidak hanya satu bentuk, jilbab khan bisa dimodofikasi yang penting khan menutup aurat ” terkadang didapati juga jawaban, “Kok kamu yang ribut, khan emang sudah menjadi mode yang seperti ini!

Padahal, dituntutnya jilbab dengan syarat-syarat yang telah ditentukan sesuai dengan hukum syara’ yang disebutkan di atas, sesungguhnya akan membawa kebaikan bagi kita sendiri, baik di dunia maupun di akhirat dan bukan didasari atas nafsu atau ditujukan untuk mengekang kita.

Janganlah sampai suatu kaum, dimana mereka meremehkan perempuan-perempuan/muslimah yang berjilbab hanya karena memakai pakaian/jilbab yang tidak sesuai dengan hukum syara’.�

Apabila kaum telah meremehkan hal ini, maka bagaimana dengan pandangan (penilaian) Allah dan Rasul -Nya terhadap wantia yang seperti ini ? Tidakkah ada bedanya antara perempuan yang berjilbab dengan perempuan yang tidak berjilbab ?

Sumber :

http://khilafahislamiyah.wordpress.com/2007/05/17/jilbab-syari-dan-jilbab-funky/

Jumat, 14 Januari 2011

Keledai Pembawa Garam

Pada suatu hari di musim panas, tampak seekor keledai berjalan di pegunungan. Keledai itu membawa beberapa karung berisi garam dipunggungnya. Karung itu sangat berat, sementara matahari bersinar dengan teriknya. "Aduh panas sekali. Sepertinya aku sudah tidak kuat berjalan lagi," kata keledai. Di depan sana, tampak sebuah sungai. "Ah, ada sungai! Lebih baik aku berhenti sebentar," kata keledai dengan gembira. Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke dalam sungai dan….
Byuur… Keledai itu terpeleset dan tercebur. Ia berusaha untuk berdiri kembali, tetapi tidak berhasil. Lama sekali keledai berusaha untuk berdiri. Anehnya, semakin lama berada di dalam air, ia merasakan beban dipunggungnya semakin ringan. Akhirnya keledai itu bisa berdiri lagi. "Ya ampun, garamnya habis!" kata tuannya dengan marah. "Oh, maaf… garamnya larut di dalam air ya?" kata keledai.
Beberapa hari kemudian, keledai mendapat tugas lagi untuk membawa garam. Seperti biasa, ia harus berjalan melewati pegunungan bersama tuannya. "Tak lama lagi akan ada sungai di depan sana," kata keledai dalam hati. Ketika berjalan menyeberangi sungai, keledai menjatuhkan dirinya dengan sengaja. Byuuur…. Tentu saja garam yang ada dipunggungnya menjadi larut di dalam air. Bebannya menjadi ringan. "Asyik! Jadi ringan!" kata keledai ringan. Namun, mengetahui keledai melakukan hal itu dengan sengaja, tuannya menjadi marah. "Dasar keledai malas!" kata tuannya dengan geram.
Keesokan harinya, keledai mendapat tugas membawa kapas. Sekali lagi, ia berjalan bersama tuannya melewati pegunungan. Ketika sampai di sungai, lagi-lagi keledai menjatuhkan diri dengan sengaja. Byuuur…. Namun apa yang terjadi ? Muatannya menjadi berat sekali. Rupanya kapas itu menyerap air dan menjadi seberat batu. Mau tidak mau, keledai harus terus berjalan dengan beban yang ada dipunggungnya. Keledai berjalan sempoyongan di bawah terik matahari sambil membawa beban berat dipunggungnya.


Moral : Berpikirlah dahulu sebelum bertindak. Karena tindakan yang salah akan menyebabkan kerugian bagi kita.